Selamat Datang

Selamat datang di blog saya.
Silahkan bernuansa ria dan jangan lupa berikan komentar anda
.

Minggu, 25 Juli 2010

Azam dan Ainun


Ini adalah rangkuman kisah,dan beberapa petikan
surat cinta antara Azam dan Ainun.
Mereka di pertemukan dan menjalin cinta sejak usia muda,
hingga kini cinta mereka masih harum..meskipun dulu mereka pernah berpisah
dalam kurun waktu yang cukup lama..
Waktu itu Ainun meninggalkan Azam dan menikah dengan orang lain.
Kejadian itu sangat mendadak dan tiba-tiba, Ainun sepertinya telah benar-benar melupakan Azam, dan bahkan lupa akan masa lalunya, semuanya terlihat seperti sebuah sihir...



Setelah dua tahun berlalu, Azam pun menikah untuk melampiaskan penderitaannya karna ditinggal Ainun. Tapi walau telah menikah dengan orang lain,
Azam masih tidak bisa melupakan cinta pertamanya bersama Ainun,
dihati Azam masih selalu mendo'akan Ainun dan berharap bisa berjumpa lagi dengan Ainun untuk melepaskan kerinduan yang mendalam.

Akhirnya setelah empat tahun berpisah, mereka dipertemukan pada suatu tempat
keramaian atau tempat hiburan, waktu itu Azam sedang bersama istrinya tapi Ainun terlihat sendiri.
Mereka hanya bertatap muka dan menebar senyum tapi tidak saling menyapa.
itu karna Azam sedang bersama istrinya.
Hanya satu kali tatapan saja yang mereka lakukan setelah sekian lama berpisah.

Malam itu Azam tidak bisa tidur karna memikirkan kejadian semalam...
Hingga malam itu habis dan datanglah pagi.
Pagi itu Azam menerima sebuah surat, setelah dibuka tenyata surat itu dari Ainun, belahan hatinya yang selama ini dia rindukan.
Azam tampak bahagia sekali dengan hal ini, dia tidak pernah menyimpan dendam sedikitpun pada Ainun.


"Assalamu'alaikum Azam...
Inilah aku, Ainun.
Aku hanya ingin memohon ampun padamu, setelah apa yang kuperbuat dimasa lampau, sekaligus ingin mengetahui keadaan kamu...
Telah lama aku menunggu kesempatan ini karna aku takut kamu akan mengutukku...Kini aku memberanikan diri karna dalam pertemuan kita semalam aku sempat melihat kamu masih bisa tersenyum padaku.
Azam...kamu tidak pernah berubah...hanya kamu manusia yang tidak pernah mempunyai dendam padaku, padahal aku sering menyakitimu dan membuatmu menderita...
Kini aku benar benar menyesali perbuatanku...aku telah sadar bahwa dulu aku telah gila karena sihir dan melupakan semuanya." (Ainun, 20 Juni 2010)


Dalam suratnya Ainun benar-benar menyesali perbuatannya di masa lalu.
Dia juga sudah bisa mengingat masa masa dahulunya bersama Azam
yang diliputi kasih sayang yang kuat. dia juga bercerita tentang
kehidupan rumah tangganya yang mulai menjenuhkan.
Sudah beberapa bulan ini dia telah di tinggal suaminya merantau di pulau seberang.
tapi satu bulan kedepan suaminya akan datang kembali.


"Aku sangat bersyukur kita telah dipertemukan kembali dalam keadaan yang baik.
Hari-hari kembali cerah..dan bintang-bintangpun tersenyum pada kita, seolah-olah masih mengharapkan keindahan seperti dulu lagi.." (Azam, 20 Juni 2010)


"Alhamdulillah...
Aku telah melihat bintang-bintang itu Azam...
Aku juga berharap apa yang mereka harapkan...
Aku juga bersyukur karna kamu telah memberiku kesempatan untuk menjadi pengikutmu lagi, maka ambilah aku untuk kebaikanmu..." (Ainun, 20 Juni 2010)


Akhirnya kini cinta mereka bersatu kembali, walau tubuh mereka telah menjadi milik orang lain tapi hati mereka tetap bersatu.
Meski harus menahan derita kerinduan yang mendalam...


"Hanya dengan cinta yang indah..kita dapat bertahan terhadap derita kerinduan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan..
Maka bersabarlah dengan keadaan ini..biarlah cinta mencari jalannya sendiri dan menunjukkan kita ke arah yang kita harapkan..karna disini aku akan selalu merindukanmu.." (Azam, 08 Juli 2010)


"Aku telah mempercayakan keadaan ini pada Allah, dan menaruh kesabaranku pada cinta yang dibuat-Nya (Allah). Akan kusimpan rinduku yang terus bertambah hari demi hari,
Untukmu sayangku..." (Ainun, 08 Juli 2010)


Hari demi hari mereka lalui dengan penuh kegelisahan, mereka selalu teringat satu sama lain.
Hingga pada suatu kesempatan mereka mereka memutuskan untuk bertemu.
Hanya sebuah pertemuan rahasia dan sangat singkat,karna keadaan mereka yang sudah tidak seperti dulu lagi, karna mereka sudah mempunyai tanggung jawab masing-masing.
Pertemuan tersebut mereka gunakan sebaik-baiknya untuk
melampiaskan rasa rindu,
hanya pembicaraan kecil dan bertatap muka.
mereka lebih banyak mengeluarkan air mata karna meratapi nasib cinta mereka.


"Sayangku...
Aku selalu berdo'a sekaligus bertanya-tanya kepadaNya (Allah) ;
Mengapa dulu Dia (Allah) memecahkan kita dengan cara yang tidak terhormat?
Dia ceraikan kita dengan campur tangan syetan yang licik...
dan sekarang Dia mengikat kita lagi di tempat yang tidak nyaman, dengan ikatan yang lebih kuat dari masa dahulu..." (Azam, 09 Juli 2010)


"Sayang...marilah kita gunakan sisa-sisa waktu yang indah ini dengan semangat cinta yang tulus...sebelum tempat ini akan menjadi lebih tidak nyaman lagi..." (Azam, 09 Juli 2010)


"Maafkan aku sayang...
Aku yang menyebabkan kekacauan ini dan membuat kamu menderita.
Saat ini, aku sangat menyesalinya dan benar benar menyesal...
Allah telah memberiku wahyu dan mengikatku kembali denganmu...maka percayalah, karna sesungguhnya aku telah bertobat dan menebus dosa..." (Ainun, 09 Juli 2010)


"Aku tidak menyalahkan kamu wahai sayangku...
ini semua sudah ditulis oleh-Nya (Allah) sejak pertama kita bertemu dan di perkenalkan..."Azam dan Ainun". maka kita hanya bisa memelihara tulisan itu dengan baik..." (Azam, 09 Juli 2010)


" (Azam dan Ainun) ialah yang menjadi panutanku dan membuatku percaya bahwa kita telah di takdirkan dalam satu urusan yang mulia..." (Ainun, 09 Juli 2010)



Begitu saja yang mereka lakukan untuk melewati hari-hari penuh cinta.ada keindahan tersendiri bagi mereka, tapi lebih banyak ketakutan, karna mereka melakukan semua itu dengan sembunyi-sembunyi.


"Dan aku mohon jangan beri aku dengan kata-kata bersalah, karna aku merasa tidak ada kesalahan dalam hal ini sayangku...
kita adalah dua sayap yang saling membutuhkan, jika kau tidak ada maka aku akan menderita.. begitu pula sebaliknya.
Aku hanya sedang menangisi keadaan kita sayang...apa kau juga merasakan hal ini?"
(Azam, 10 Juli 2010)


"Tiada yang lebih membuatku terus gelisah dan menguras air mata sayangku, kecuali jika aku membayangkanmu sedang bersembunyi ditempat tempat kumuh dan menjijikkan, hanya untuk membaca dan membalas suratku ini..." (Ainun, 10 Juli 2010)





"Kasihku Azam...

Sudah sepuluh kali kulihat matahari terbit dan terbenam, tapi tak sedikitpun aku mendengar kabar darimu?
Apa yang kamu lakukan saat ini sayang...?
Apakah kamu sedang merayakan hari-hari bahagiamu dan berbagi kesenangan bersama meraka?
Ataukah seperti diriku, yang sedang terpuruk menahan rasa rindu padamu?" (Ainun, 20 Juli 2010)


"Aku sangat mengerti apa yang kamu rasakan, wahai kasihku Ainun...dan akupun merasa dekikian. Maafkan aku karna telah membuatmu cemas dan menahan rindu.
Sungguh aku merasa tidak nyaman lagi sayang...
Aku juga terpuruk sepertimu dan tidak ada kebahagiaan lagi disini...
Aku seperti terbelenggu...hingga tak ada sedikitpun kesempatan untuk mengirim kabar kepadamu.
Aku harap kamu dapat bertahan dengan keadaan ini dan aku akan selalu berdo'a untuk kebaikanmu..." (Azam, 21 Juli 2010)


"Betapa bahagia aku mendengar kabarmu sayang...
Sungguh dalam hatiku ingin salalu mendampingimu dan menemanimu kemana kamu pergi...Tapi aku terlanjur terjatuh kedalam jurang yang aku sulit sekali keluar dari sana.
Aku sangat menyesal dulu telah meninggalkanmu dan membiarkan diriku terlena oleh bisikan sihir...
Sekarang aku telah mendapatkan balasannya dengan kehidupanku yang suram dan menyusahkanku..." (Ainun, 21 Juli 2010)


"Bagaimana ini sayang...rasa cintaku padamu semakin hari semakin tak terbendung lagi?
Kamulah yang menjadi panutanku dan tempatku bernaung...
Aku sangat merindukanmu...dan cintamu semakin membuatku melayang..." (Ainun, 21 Juli 2010)


"Aku sedih karna memikirkan keadaanmu sayang...
Aku melihat tubuhmu menjadi kurus dengan wajah yang pucat, seolah-olah sedang merasakan penderitaan yang panjang. Apakah itu benar sayangku?
Apakah selama ini kamu merasa tak nyaman dan tak bahagia?
Padahal dulu aku telah rela melepasmu karna aku yakin kamu akan bahagia dan meraih mimpi-minpi indahmu sayang..." (Azam, 22 Juli 2010)


"Biarlah ini menjadi bagian hidupku dan menggerogoti batinku...
ini tidak seberapa jika dibandingkan dengan penderitaanmu dulu wahai sayangku Azam...
Dan janganlah berkata sedih, karna itu akan menambah bebanku...
Aku sangat menyangimu...dan aku tidak ingin membuatmu sedih lagi..." (Ainun, 22 Juli 2010)





"Wahai kasihku Ainun...

Maukah kamu menemuiku dalam lima hari kedepan?
Aku akan mengajakmu ke suatu tempat yang nyaman,
jauh dari kebisingan dan penglihatan manusia...
Dan marilah kita satukan jiwa dan perasaan, sebagaimana ini adalah kebutuhan hati yang harus terpenuhi...
Maukah kamu sayangku?" (Azam, 23 Juli 2010)


"Aku berharap untuk selalu berada didekatmu sayang...
Dan jika Allah mengizinkan kita untuk bertemu maka aku akan bahagia sekali.
Akan ku izinkan kamu membawaku kemana kamu mau, asalkan itu adalah kebaikan bagi kita..."
(Ainun, 23 Juli 2010)





Besok adalah hari pertemuan Azam dan Ainun,mereka sepertinya sudah tidak sabar lagi menunggu.."Azam...Ainun...berbahagialah kalian..."



"Wahai Ainun...
Apa yang kamu rasakan malam ini?
Apa kamu juga sepertiku, yang kini sedang memohon malam agar cepat usai?"
(Azam, 27 Juli 2010)


"Kamu benar sayangku...
Aku juga sedang berusaha bertahan dengan ketidak sabaranku untuk menyambut hari esok...dimana kita akan melepas semua kerinduan yang menyakitkan ini...
Dan aku sangat bahagia sekali sayang..." (Ainun, 27 Juli 2010)




Hari pertemuan telah tiba...
Meskipun cuaca hari itu sedang gerimis, mereka tetap bersepakat untuk bertemu, karena hanya hari ini saja kesempatan mereka.

Dan bertemulah sepasang kekasih yang saling memendam rindu...di tempat yang sangat aman mereka memanfaatkan waktu yang singkat itu dengan sebaik-baiknya, karena tak tau kapan kesempatan seperti ini akan datang lagi.


Hari menjelang senja...

Meski dengan berat sekali mereka harus mengakhiri pertemuan itu dan kembali berpisah...



"Aku sangat senang melihat cinta kita dapat tumbuh dengan sempurna sayangku...
aku juga sangat bahagia kamu telah mencintaiku dengan tulus seperti yang aku harapkan...
Meski sangatlah sulit bagi kita untuk hidup bersama, tapi aku ingin terus mencintaimu selamanya dan terus berdo'a agar harapan itu dapat terwujud..." (Azam, 29 Juli 2010)


"Aku telah ikhlas memberikan semua dari diriku untukmu wahai Azam-ku...
sebagamana kamu juga telah mempasrahkan dirimu padaku sejak dahulu...
Akan kuingat selalu satu hari kemarin dan berharap akan terjadi lagi esok..dengan masa yang lebih panjang dan bahkan, selamanya..." (Ainun, 29 Juli 2010)



"Apa yang kamu lakukan saat ini sayang...?
Apa kamu sedang disibukkan dengan pekerjaanmu? jika benar maka aku akan menunggumu sampai kamu mempunyai waktu untuk mendengarkan segala keresahanku sayang..." (Ainun, 01 Agustus 2010)


"Rasakanlah sayangku...
Betapa indahnya cinta ini jika kita saling mencinta dan memendam rindu...
Alangkah lebih indahnya jika kita telah bersatu dari dulu...sehingga kita tidak usah merasakan deritanya sekarang...
Saat ini aku tidak disibukkan dengan apapun sayang, aku juga sedang gelisah memikirkanmu dan kesepianku disini membuatku semakin rindu padamu..." (Azam,01 Agustus 2010)



Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar